PENGARUH
CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU
DIAJUKAN
UNTUK TUGAS BIOLOGI
BULAN
PUASA
Disusun
oleh:
FITRI
YASIH
NURLENA
SMA
N 3 SIAK
KECAMATAN
SUNGAI APIT
KABUPATEN
SIAK
PROVINSI
RIAU
2012
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil’alamin, rasa syukur peneliti ucapkan kepada Allah swt
yang telah memberikan kekuatan, ketabahan, dan ilmu yang bermanfaat kepada
peneliti sehingga peneliti dapat menyusun sebuah Makalah untuk memenuhi tugas
Biologi.
Allah Humma Sholli’Ala Saidina Muhammad Wa’Ala Ali
saidina Muhammad peneliti ucapkan kepada permata ayahanda Abdullah, Mutiara
ibunda Aminah, yakni junjungan alam Nabi besar Muhammad saw. Nabi Muhammad saw
yang telah membawa umatnya dari alam jahiliah,
dari alam yang gelap, menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
yang disinari iman dan islam, seperti yang kita rasakan sekarang ini. Dalam
kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu peneliti menyusun dan menyelesaikan makalah ini, terutama pada
pembimbing dan teman-teman.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Kepada kaum cendekiawan dimohonkan tegur sapa apabila menemukan kejanggalan
dalam makalah ini, untuk dijadikan pegangan dan upaya peningkatan selanjutnya
agar menjadi lebih baik lagi.
Akhirnya, peneliti berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang sempat membaca makalah ini pada umumnya dan
bagi peneliti sendiri khususnya.
Sungai Apit, 30 Agustus
2012
Peneliti
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR
ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………….1
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………1
1.3 Hipotesa.............………………………………………………..2
1.4 Tujuan Penelitian..……………………………………………...2
BAB II LANDASAN
TEORITIS
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
3.1
Metode.......................................................................................9
3.2
Tempat........................................................................................9
3.3
Waktu.........................................................................................9
3.4
Alat/bahan..................................................................................9
3.5
Cara
kerja...................................................................................10
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1
Hasil...........................................................................................11
4.2
Pembahasan................................................................................12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………..……….13
5.2 Saran…………………………………………………………14
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN I (TERANG)
LAMPIRAN II (GELAP)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.1.1
Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif, atau negatif. Yaitu jika
terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir, dan dengan setiap unit
kenaikan dalam setiap variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan
variabel terikat. Dengan kata lain, variansi variabel terikat ditentukan oleh variabel
bebas.
1.1.2 Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang
menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan kami sebagai peneliti adalah memahami
dan membuat variabel terikat pada pertumbuhan kecambah kacang hijau, dan
menjelaskan variabelitas pada pertumbuhan kecambahan tersebut, atau
memprediksinya. Dengan kata lain variabel terikat merupakan variabel utama yang
menjadi faktor yang berlaku dalam proses penelitian. Melalui analisis terhadap
variabel terikat, (yaitu , menemukan variabel yang mempengaruhinya), adalah
kemungkinan untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah. Untuk tujuan
tersebut, peneliti akan tertarik untuk menguantifikasi dan mengukur variabel
terikat, sama seperti variabel lain yang mempengaruhi variabel tersebut.
1.2.
Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaimana pengaruh cahaya terhadap perkembangan kacang hijau.
1.3
Hipotesa
1.3.1
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan ditempat gelap akan
mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang
hijau yang diletakkan ditempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh
hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya matahari.
1.4
Tujuan Penelitian
1.4.1
Menjelaskan mengenai ciri-ciri tumbuh dan berkembang
1.4.2
Mampu mengidentifikasika ciri-ciri tumbuh dan berkembang
1.4.3
Mampu mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
1.4.4
Menjelaskan variabel-variabe faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan
BAB
II
LANDASAN
TEORITIS
2.1 Menjelaskan
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau.
Pertumbuhan
adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali)
karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan
oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif
(dihitung dengan angka). Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya
sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan
tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh
membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari
dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2,
yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah
apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil
sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke atas tanah,
misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila
terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut
tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada
biji kacang kapri.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor
eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan
memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada
setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena
cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan
yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada
tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari
lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada
hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal
tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan.
Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi,
pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip
fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang
dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat
mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.
A. Pertumbuhan Pada Tumbuhan
Secara umum
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang
merupakan hasil pembuatan sel kelamin betinan dengan jantan. Pembelahan zigot
menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi
adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ
yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi
sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan
seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun
b.Akar embrionik, yaitu calon akar
c. Kotiledon, yaitu cadangan makanan
Gambar :
Embrio Tumbuhan
Pertumbuhan tanaman
dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi
menjadi 3 daerah :
a. Daerah pembelahan
Sel-sel didaerah ini
aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada dibelakang daerah
pembelahan
c. Daerah Diferensiasi
Bagian paling belakang
dari daerah ini daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk
akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi
cabang.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas
sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini
dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran
(diameter) tumbuhan.
- Mula-mula kambium hanya terdapat
pada ikatan pembuluh, yang disebut kembium vasis atau kambium intravasikuler.
Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
- Selanjutnya parenkim akar/batang
yang terletak diantara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium
intervasis
- Kambium yang berada disebelah
dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat
ketidakseimbangan antara pembentukan
xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
·
Kedalam membentuk feloderm : Sel-sel hidup
·
Keluar membentuk floem : Sel-sel mati
Gambar: Lingkaran Tahu
B. Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
1. Hormon Pertumbuhan
No
|
Nama Hormon
|
Fungsi
|
1.
|
Auksin
|
a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah. c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh. d. Mempengaruhi pembengkokan batang. e. Merangsang pembentukan akar lateral. f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi. |
2.
|
Giberellin
|
a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya. c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji. d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa. |
3.
|
Sitokinin
|
a. Merangsang proses pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah. c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar. d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi. e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens). |
4.
|
Gas Etilen
|
a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman,
misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah. c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun. d. Mendukung proses pembungaan. e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang. f. Menstimulasi perkecambahan. g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar. |
5.
|
Kalin
|
a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang. c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun. d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga. |
6.
|
Asam Absisat (ABA)
|
a.
Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman. c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian. d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi. |
7.
|
Asam traumalin / Asam traumalat
|
Memperbaiki luka pada tumbuhan (proses restitusi /
regenerasi)
|
2.Nutrisi
Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya. Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:
Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya. Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:
1. Nitrogen (N), peranannya :
*
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman hingga tumbuhnya anakan.
*
Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun.
*
Merupakan bahan penyusun klorofil, lemak, dan protein.
2. Fisfor (P), peranannya :
*
Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
*
Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah iji, atau gabah.
*
Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah.
*
Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein
3. Kalium (K), perananya :
*Memperlancar
fotosintesis
*Membantu
pembentukan protein dan hidrat arang
*Sebagai
katalisator dalam transformasi tepung, gula, dan lemak tanaman
*Mengeraskan
jerami dan bagian kayu dari tanaman
*Meninggikan
kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
*Meninggikan
daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.
*Mempercepat
pertumbuhan jaringan merismatik
4. Magnesium (Mg), perananya :
*Merupakan
bahan penyusun klorofil
*Mengaktifkan
enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat.
*Menaikkan
kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak
5. Kalsium (Ca), perananya :
*Merangsang
pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
*Mengeraskan
jerami dan bagian kayu tanaman.
6. Belerang (S), peranannya :
*sebagai
penyusun utama ion fosfat
*Menambah
kandungan protein dan vitamin
*Membentuk
bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun.
7. Klor (Cl) peranannya :
*Meningkatkan
kuantitas dan kualitas tanaman
8. Besi (Fe), peranannya :
*Membentuk
klorofil
9. Mangan (Mn), peranannya :
*Menyusun
klorofil dan proses fotosintesis
*Mearngsang
perkecambahan biji dan pemasakan buah
10. Tembaga dan Seng (Cu dan Zn),
peranannya :
*Mengatur
sistem enzim tanaman dan membentuk klorofil
*Diperlukan
pada tanah alkalis dan organik
11. Borium (B), peranannya :
*Meningkatkan
kualitas dan kuantitas sayur dan membentuk klorofil
*Meningkatkan
produksi biji-bijian pada tanaman dan kacang-kacangan
12. Molibdenum (Mo), peranannya :
*Membantu
proses Fiksasi N untuk tanaman kacang-kacangan, jeru, dan sayur-mayur
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Motode
Metode
yang kami gunakan adalah metode penelitian. Tujuannya untuk
membuktikan bagaimana pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan kacang hijau.
3.2 Tempat
Tempat yang digunakan untuk penelitian kecambah
kacang hijau adalah:
Ø Untuk tempat terang, tanaman kecambah kacang hijau
kami letakkan dikamar mandi
Ø Untuk tempat gelap, tanaman kecambah kacang hijau
kami letakkan didalam lemari
3.3 Waktu
3.3.1 Kami melakukan penelitian selama tujuh (5) hari.
3.3.2 Pengukuran Kecambah Kacang Hijau ditempat
terang Pukul 06.00 a.m
3.3.3 Pengukuran Kecambah Kacang Hijau ditempat
gelap Pukul 06.00 a.m
3.4
Kompetensi Dasar
3.4.1
Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
3.5 Alat dan Bahan
3.4.1. Alat yang
dibutuhkan dalam penelitian :
-
Mangkok
-
Polibag (2 Buah) ukuran
1 kg
-
Parang
-
Mistar / Penggaris / Alat ukur
-
Kantong Plastik Terang Gelap
3.4.2 Bahan yang
dibutuhkan dalam penelitian :
-
Tanah secukupnya
-
Kacang Hijau 10 Butir : (5 Butir
diterang) & (5 Butir ddigelap)
-
Air Secukupnya
3.6
Hipotesa
Pertumbuhan
tanaman kecambah kacang hijau lebih cepat di tempat gelap, dibandingkan
ditempat terang. Hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin
(suatu hormon pertumbuhan).
3.5 Cara kerja
1. Merendam
kacang hijau selama 1 jam
2.
Memasukkan tanah bakar ke dalam dua polibag
3.
Meletakkan kacang hijau sebanyak 5 butir didalam kedua polibag
4.
Meletakkan satu polibag ditempat terang, dan satunya lagi ditempat gelap5
5. Menyiram
Kecambah Kacang Hijau ditempat gelap dan terang pada pukul 06.00 Pagi
6. Mengukur tanaman
Kecambah kacang Hijau pada pukul 06.00 Sore
7. Mulai
menghitung tinggi Kecambah Kacang Hijau pada hari ke tiga
8.
Pengukuran dihitung 5 hari setelah penanaman hari ke tiga
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau
·
Pengamatan dan pengukuran 5 hari
·
Sampel 5
·
Perlakuan 2 ( Terang dan Gelap )
Tabel 1 : Pertumbuhan
kecambah ditempat terang
No
|
Hari/Tanggal
|
Tinggi
Kecambah (mm)
|
Rata-rata
|
|||||
Sampel
1
|
Sampel
2
|
Sampel
3
|
Sampel
4
|
Sampel
5
|
||||
1.
|
18/08/12
|
10
|
15
|
7
|
10
|
10
|
10,4
|
|
2.
|
19/08/12
|
15
|
25
|
13
|
20
|
20
|
18,6
|
|
3.
|
20/08/12
|
30
|
40
|
25
|
40
|
35
|
36
|
|
4.
|
21/08/12
|
60
|
90
|
65
|
90
|
90
|
79
|
|
5
|
22/08/12
|
100
|
110
|
95
|
120
|
100
|
105
|
|
Rata
- rata
|
43
|
56
|
41
|
56
|
51
|
|||
Tabel 2 : Pertumbuhan
kecambah digelap
No
|
Hari/Tanggal
|
Tinggi
Kecambah (mm)
|
Rata-rata
|
|||||
Sampel
1
|
Sampel
2
|
Sampel
3
|
Sampel
4
|
Sampel
5
|
||||
1.
|
21/08/12
|
87
|
95
|
95
|
100
|
93
|
94
|
|
2.
|
22/08/12
|
115
|
127
|
119
|
133
|
128
|
124,4
|
|
3.
|
23/08/12
|
157
|
165
|
160
|
166
|
165
|
162,6
|
|
4.
|
24/08/12
|
210
|
221
|
220
|
215
|
210
|
215,2
|
|
5
|
25/08/12
|
255
|
252
|
248
|
255
|
250
|
252
|
|
Rata
– rata
|
164,8
|
172
|
168,4
|
173,8
|
169,2
|
|||
Grafik
4.2
Pembahasan atau analisa data
Cahaya sangat diperlukan dalam proses
fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap
tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan
tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap,
pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang
abnormal atau lebih panjang, pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kokoh.
Sebalik nya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kokoh, daun
berkembang sempurna, dan berwarna hijau.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami
lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor
cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan
bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan
menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kaca
kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin
yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel
pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh
kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh,
daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih
pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan
yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya
matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung
klorofil, dan berwarna kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya
memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut terjadi
karena cahaya dapat menguraikan auksin.
5.2
Saran
5.2.1 Sebelum penanaman, terlebih dahulu
dilakukan perendaman untuk memecah doremansi (Masa berhentinya pertumbuhan
akibat kondisi lingkungan yang tidak sesuai) biji itu sendiri. Jadim sebaiknya
perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan dormansi biji yang akan
ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.
5.2.2 Memilih biji kacang yang masih
segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian. Kondisi pencahayaan libih dimaksimalkan
baik penempatan ditempat terang, maupun penempatan ditempat gelap.
DAFTAR
PUSTAKA
Syamsuri,
M.Pd. Istamar. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Pratiwi,
D.A. dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Kusnadi,
S.Pd., M.Si. dkk. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta : Kawan Pustaka
Hermanto,
Bambang. D.Rs. 2011. Bahas Tuntas 1001 Soal Biologi SMA. Yogyakarta : Pustaka
Widyatama
LAMPIRAN I
TERANG
LAMPIRAN II
GELAP